Aku kira, hanya rindu dengan pasangan saja yang membuat suasana hati tak karuan. Ternyata, alam pun selalu menyajikan kenangan yang lekat dalam ingatan.
Kemarin, ku buka kembali arsip dokumentasi selama beberapa kali traveling ke Baturraden. Rasanya seperti memanen rindu yang tak pernah tahu kapan akan bertemu.
Kalau boleh diibaratkan, jarak Banjarnegara-Baturraden memang hanya 'sejengkal' saja. Oleh karenanya, Baturraden menjadi salah satu destinasi pilihan untuk melepas penat setelah bekerja. Dalam setahun biasanya aku dua kali mengunjungi dataran tinggi ini. Maklum, aku lebih suka bertualang ke pegunungan daripada main ke pantai.
Lalu selama pandemi masih rutin ke Baturraden? Tentu tidak, dong. Bulan Februari 2020 adalah terakhir kalinya aku mengunjungi destinasi wisata yang ada di Kabupaten Banyumas ini. Tepat sebelum virus cororo memaksa kita berdiam diri di rumah saja. Sampai sekarang pun aku belum pernah traveling lagi ke manapun. Salut juga dengan diriku yang mampu menahan godaan untuk tidak piknik selama lebih dari setahun.
Pandemi memang sulit dipahami. Aku pun tidak tahu kapan semua ini akan berakhir. Daripada mikirin kapan cororo akan musnah, mending kita nostalgia dengan Baturraden yang menawan dan indah.
Alam Baturaden yang Memesona
Perjalanan terakhirku ke Baturraden merupakan rangkaian kegiatan Live In Banyumas bersama rekan-rekan media dan tim Disporapar Jateng. Mereka berangkat dari Semarang menggunakan bus. Aku? Seperti biasa, aku mengendarai sepeda motor bersama teman dari Banjarnegara. Yah, lumayan panasan di jalan, Bun.
Tapi setelah memasuki kawasan Baturraden udara sejuk pun mulai terasa. Huuhhh, rasanya segar sekali. Di sana aku menginap semalam di Hotel Pondok Slamet yang lokasinya sebelahan dengan Lokawisata Baturraden. Main ke Baturraden kalau cuma sehari, tuh, memang tidak akan cukup. Karena banyak sekali pilihan destinasi wisata yang memesona.
Baturraden Adventure Forest (BAF)
BAF merupakan wahana ekowisata yang akan mengajak wisatawan untuk bertualang di alam terbuka dengan pemandangan pohon damar dan pinus yang membentang di kaki Gunung Slamet. BAF dirancang untuk kegiatan outbound dengan mengemas 4 unsur alam yaitu gunung, sungai, hutan, dan kabut. Waktu masuk ke sini, aku lihat deretan tenda berjejer milik wisatawan. Duh, rasanya pengin ikutan camping juga. Kalau boleh milih, sih, daripada tidur di hotel, mending tidur di tenda berbaur dengan alam. Asyik banget. Meskipun pernah mengalami camping musim hujan terus tendanya bocor. Tapi aku tidak kapok. 😂
Lokawisata Baturraden
Pagi hari sekitar pukul 06.00 aku dan teman-teman langsung menuju Lokawisata Baturraden. Masih tergolong pagi banget, sih, karena tempat wisatanya baru buka dan belum ada pengunjung. Tapi justru enak karena kami bisa dengan leluasa menikmati suguhan pemandangan alamnya. Begitu masuk, suguhan pemandangan Gunung Slamet yang ganteng langsung menyambut. Iya ganteng lah bukan cantik, kan namanya Slamet. Apaan, sih, Soviiiii. For your information, di sini ada berbagai macam jenis wisata. Ada sungai dengan view Gunung Slamet, air mancur, kolam renang, sepeda air, terapi ikan, dan masih banyak lagi. Untuk harga tiketnya, weekday Rp20.000/orang dan weekend Rp25.000/orang.
Pancuran Pitu
Sebenarnya, ini bukan kali pertama aku ke Pancuran Pitu. Untuk sampai ke destinasi ini tentu butuh perjuangan. Pertama, lokasinya lumayan jauh dari loket utama obyek wisata Baturraden. Kedua, kita harus naik ratusan anak tangga untuk sampai ke lokasi. Sudah terbayang pegalnya, kan? Yah, itung-itung olahraga sambil pemanasan rasanya naik gunung. Hehehe. Tapi aku ketagihan main ke sini. Karena pemandangannya sangat apik! Apalagi kalau sampai turun ke tebing belerangnya. Hijaunya pepohonan hutan bikin adem mata. Eh, ada pijat belerang juga, lho, di sini. Lumayan kan kalau kaki pegal-pegal bisa pijat dulu sambil menikmati sejuknya udara Baturraden. HTM Pancuran Pitu sama dengan Lokawisata, ya.
Ada yang pernah main ke Baturraden juga? Pada berkunjung ke mana saja, nih? Mengunjungi tempat wisata bernuansa alam gitu rasanya bikin happy, ya! Tapi di balik rasa senang, ada kekhawatiran pada kulit yang berubah menjadi kusam, kering dan belang. Ya, kan?
Dilema Pulang Traveling Kulit Jadi Kering
Setelah traveling hati rasanya bahagia banget kan? Banyak momen seru yang pengin buru-buru diceritakan ke keluarga dan teman. Tapi biasanya waktu pertama kali ketemu mereka kita malah dapat ucapan yang kurang menyenangkan. Misalnya, "Ciee, habis traveling kulit jadi belang, ya." Atau "Ih, kulitmu jadi kering banget, tuh."
Karena tidak percaya, aku pun pergi ke depan kaca. Walah, ternyata beneran belang, kering, dan kusam. Yang kaya gini jadi merusak sebagian dari kebahagiaan deh ahh.
Ternyata bukan cuma cuaca panas pantai saja yang bisa membuat kulit kusam dan kering. Hawa dingin di dataran tinggi juga sangat berpengaruh. Tingkat kelembaban udara yang rendah di dataran tinggi membuat kulit mudah kering. Apalagi kalau mandinya pakai air rada panas. Wes talah, minyak di kulit hilang semua dan kulit auto kering kerontang. 😌
Menjaga kulit agar tetap lembab dan ternutrisi memang perlu, ya. Apalagi buat yang suka bertualang di alam terbuka. Jadi mikir kan mau pakai rangkaian body care apa buat menjaga kulit agar tetap sehat? Kalau aku sudah menjatuhkan hati sama Scarlett Whitening, nih.
Rangkaian Body Care Scarlett Whitening
Kalian pasti sudah tahu dong kalau Scarlett Whitening merupakan produk dari artis cantik Felicya Angelista yang telah mendapatkan izin edar dari Badan POM. By the way, bukan hanya perempuan saja yang banyak menggunakan produk body care dari Scarlett Whitening, lho. Kaum adam pun pakai karena mereka sadar akan kebutuhan nutrisi kulit. Ada 3 rangkaian produk body care yang aku pakai saat ini, yaitu Body Scrub, Shower Scrub, dan Body Lotion.
Scarlett Whitening Body Scrub Romansa
Pertama kali buka produk Body Scrub-nya, aku kagum dengan wanginya. Selain itu, produk ini dilengkapi dengan buliran scrub yang halus sehingga tidak ada rasa sakit saat diaplikasikan ke kulit. Jadi, kotoran yang menempel di kulit aku terangkat tanpa takut kulit akan iritasi. Produk Body Scrub memiliki dua varian yaitu Romansa dan Pomegrante. Aku biasanya pakai Body Scrub Romansa selama 2x seminggu untuk membantu regenerasi kulit yang mati, melembabkan, dan mencerahkan kulit. Karena produk ini mengandung Glutathione (Mother of Antioxidant) serta vitamin E. Maklum, jiwa-jiwa petualang butuh kulit yang cerah agar tetap aesthetic saat foto. Haha.
Brightening Shower Scrub Pomegrante
Rangkaian body care lainnya dari Scarleet Whitening adalah Shower Scrub alias sabun mandi. Wanginya tuh mirip sama produk body care bayi. Wangi buah Pomegrante yang awet di kulit. Pas aku pakai ini, Ibu dan Adik langsung tanya "Mbak pakai sabun apa kok wangi banget, sih?" Hmm, belum tahu kalau aku sekarang pakai Scarlett. Terus mereka jadi ikutan pakai juga karena wangi dan tekturnya yang bikin kulit halus. Oh iya, buliran scrub dalam produk ini membantu membersihkan tubuh secara maksimal. Sama dengan varian Body Scrub, Shower Scrub juga mengandung Glutathione (Mother of Antioxidant) serta vitamin E yang membantu meregenerasi, melembabkan, dan mencerahkan kulit. Kemasan botol Shower Scrub mudah buat dibawa kemana-mana jadi aku tidak khawatir lagi kulit kusam dan kering saat traveling.
Fragrance Brightening Body Lotion Jolly
Jolly merupakan produk lotion varian terbarunya milik Scarlett. Aku sengaja pilih yang Jolly karena ingin merasakan wangi Yves Saint Laurent Black Opium Eau De Parfume. Itu lho parfume mewah yang harganya sejuta lebih. Penasaran wanginya seperti apa? Coba kamu bayangkan perpaduan aroma kopi, white flowers, manisnya vanila, cedar, dan patchouli. Kira-kira seperti itulah wanginya. Aku tuh sebenarnya termasuk orang yang paling malas pakai body lotion. Karena biasanya lengket di kulit. Tapi body lotion-nya Scarlett ternyata tidak lengket dan cepat meresap. Mantap banget sih aku jadi rutin pakai lotion pagi dan malam. Kalau aku mau traveling, Body Lotion Scarlett pasti masuk list starter pack karena di kemasan botol ada fitur lock-unlock. Jadi tidak takut kepencet terus tumpah.
Waktu aku pesan rangkaian body care ini rada was-was takut produknya tidak aman di jalan. Ternyata aman banget karena dikasih buble wrap. Harga produknya masing-masing Rp75.000, ya. Menurutku harga segitu worth it dengan manfaat yang akan didapatkan. Apalagi per botolnya bisa dipakai sebulan lebih. Hemat lah, ya, Beb. Mau dapat harga yang lebih miring lagi? Tentu bisa, dong! Rangkaian body care ini ada paket hemat 5 item Rp300.000 (dapat box exclusive dan free gift). Kamu bisa pesan dengan mudah melalui DM ke akun Instagram @scarlett_whitening, ya.
Sekarang kalau traveling tidak takut lagi kulit kering. Karena ada Scarlett Whitening!
12 Komentar
wah ngomongin batu raden, jadi inget ibu mertua sebetulnya kemarin kepengen ngajakin aku dan anak2 ke sanaa, tapi ga nutut karena kami di banjarnegara cuma sekitar 3 hari aja trus ada kejadian suami keseleo deh jadi gabisa kemana2 lagi huhu
BalasHapusNext time harus ke Baturraden, Mbak. Jangan lupa nginep. Karena sehari doang nggak bakal cukup. Hehe
Hapuswah lotion scarlett yang jolly ini mirip parfum black opium? parfum kesukaaanku nih, kan aku jadinya kepo deh nih mba, tar mau coba ah si jolly ini
BalasHapusYes, Mbak. Cobain deh. Wanginya awet banget.
HapusAbis travelling ke Batu Raden, langsung me time dan scrubbing pake body care dari Scarlett supaya kulit tubuh tetap terjaga dan gak belang. Pastinya asyik banget yah mbaak
BalasHapusPenasaran pengen cobain body lotion dari Scarlett nih, selama pandemi kulitku rada kering soalnya.
Me time paling asyik tuuu merawat kulit, Mbak. Haha. Yuk, cobain biar nggak worry lagi kulit kering.
Hapuswah, pemandangan indah di baturaden. tempat wisatanya sudah dikelola dengan baik ya. btw, masalah perawatan tubuh, aku juga pake lho scalett, malah byk keluargaku minta dipesanin lewat aku. karena banyak yg ketipu sama penjualan online yg ada di IG.
BalasHapusAlhamdulillah udah dikelola dengan baik, Mbak.
HapusWah pastikan belinya di akun centang biru, Mbak. Biar no tipu-tipu.
Duh jadi kangen Baturraden. Baturraden ya bukan Batu Raden, saya sempat salah nulis 2 kata. Dulu ke sini sama teman2 Banyumas, pagi-pagi kami body rafting. Huu, hawanya sejuukkk
BalasHapusHahahaha Mbak Yuniiii. Kalau Batu Raden berarti batu miliknya Raden? Wkwk
HapusSejuk banget emang, Mbak. Bikin betaaahhh.
Belum pernah mba ke Baturaden cuma denger cerita tetangga aja waktu itu wkwk...duh happy yah apalagi bisa ke pancuran pitu meski perjuangan berat hingga kulit kering tp untungnya ada Scarllet ya mba
BalasHapusCobain sini main ke Baturraden, Mbak. Hihihi.
Hapus