Ada yang pernah bercita-cita ingin menjadi jurnalis? Tos dulu kita! Saat usiaku masih belasan tahun, hasrat untuk menjadi jurnalis sangat kuat. Daftar kuliah pun memilih program studi ilmu komunikasi. Lulus seleksi atau tidak? Tentu tidak, dong. Dari SMK jurusan administrasi perkantoran kok loncat jauh banget ke ilmu komunikasi. Ya sudah pasti ditolak. Impian untuk menjadi jurnalis pun pupus.
Mengapa ingin sekali menjadi jurnalis? Membagikan informasi yang bermanfaat kepada orang lain melalui tulisan membuat perasaan ini sangat senang. Aku juga tertarik dengan kehidupan jurnalis yang sibuk mencari informasi kemana-mana bak seorang petualang.
Dibalik kegagalan itu, Allah telah menyiapkan hadiah yang lebih indah. Aku justru diterima beasiswa penuh dari Kementerian Perindustrian. Alhamdulillah, jalan ini pula yang membawaku mengenal beberapa rekan blogger dalam komunitas pariwisata di Banjarnegara. Paham kan kalau disatukan dengan teman satu frekuensi? Rasanya semangat untuk nulis semakin menggebu-gebu.
Nyatanya, untuk berbagi melalui tulisan tidak harus menjadi jurnalis. Menjadi blogger juga bisa melakukan hal tersebut. Setelah tidak memperpanjang kontrak kerja di akhir 2019, aku memutuskan untuk membuka usaha bersama teman dan fokus menulis di blog. Karena tidak pernah mengikuti kelas menulis sebelumnya, tulisanku pun sedikit membosankan. "Duh, mau jadi blogger profesional masa tulisanku begini", pikirku.
Aku harus meningkatkan kemampuan agar karyaku dapat dinikmati dan bermanfaat untuk pembaca. Apa saja kemampuan menulis yang harus dimiliki sebagai seorang blogger?
Kemampuan Menulis yang Harus Dimiliki Blogger
Menulis yang efektif, persuasif, dan informatif tentu tidak mudah, ya. Agar tulisan enak dibaca, tidak membosankan, dan memiliki kekuatan, minimal ada 3 kemampuan yang harus dimiliki seorang blogger.
Creative Writing
Tujuan penulisan kreatif adalah untuk menghibur, memberikan edukasi kepada orang lain, atau mengekspresikan pikiran. Melalui creative writing, seorang blogger dapat memunculkan imajinasi pembaca, menginspirasi, serta meningkatkan daya kritis bagi pembacanya.
Copywriting
Sebagai seorang profesional blogger, kamu tentunya pernah bahkan sering dihubungi oleh beberapa brand untuk bekerja sama, kan? Nah, saat menulis tentang brand tersebut, blogger harus menjual kata-kata untuk membujuk pembaca melakukan tindakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Inilah yang dinamakan copywriting. Dalam sebuah artikel di blog, copywriting style yang digunakan biasanya storytelling. Karena storytelling memudahkan penyampaian pesan dan manfaat dari sebuah produk yang dilakukan secara soft selling.
Storytelling
Narasi yang bercerita dan tidak kaku lebih menyentuh bagi para pembaca. Dalam mempromosikan sebuah produk di blog, akan lebih baik jika tidak direct dan agresif. Blogger sebaiknya menggunakan teknik storytelling untuk memainkan emosi pembaca. Sehingga pembaca ikut merasakan apa yang ditulis oleh penulis dan mau melakukan tindakan sesuai dengan yang diharapkan. Kekuatan storytelling terletak pada nilai pesan yang ingin disampaikan.
Dari ketiga kemampuan di atas, tentu aku belum menguasai semua. Masih perlu untuk banyak belajar. Selama setahun terakhir, aku memutuskan untuk mengikuti kelas online dengan tema yang tidak jauh dari ilmu penulisan. Berhubung pandemi juga, jadi lebih baik produktif di rumah saja sambil upgrading skills.
Awalnya bingung mau ambil kelas di mana, karena banyak sekali platform pelatihan online yang menyediakan kelas-kelas tersebut. Setelah membaca beberapa ulasan dan mendapat rekomendasi dari teman, akhirnya aku memilih untuk mengambil kelas pelatihan di Skill Academy.
Cerita Mengikuti Kelas Skill Academy
Meskipun kelasnya terbilang gratis, karena beli pakai saldo prakerja, tapi aku harus pilih-pilih banget sama platformnya. Aku mencari platform yang mudah digunakan dalam satu genggaman. Setelah membaca websitenya, ternyata Skill Academy memiliki aplikasi yang memudahkan penggunanya untuk belajar kapanpun dan di manapun secara praktis. Alhamdulillah, akhirnya ketemu juga sama jodohnya. Hehehe.
Aplikasi ini telah diunduh oleh lebih dari satu juta pengguna dan memiliki rating 4,9. Aplikasinya memang sangat mudah untuk digunakan, navigasinya jelas, dan dapat dimengerti. Waktu aku buka jenis kelasnya, ternyata sangat beragam. Jumlahnya lebih dari 100 kelas dengan beberapa kategori seperti bisnis & keuangan, pemasaran, pengembangan diri, teknologi & software, persiapan tes, hingga mentoring. Kelasnya pun selalu ditambah dengan tema baru sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi yang ada.
Instruktur dari masing-masing kelas merupakan para profesional dalam bidangnya. Tidak heran jika materi yang disampaikan relate dengan dunia kerja. Dalam proses belajar, aku tidak hanya menyimak video dari instruktur. Tapi juga membuat catatan terkait materi yang disampaikan beserta contohnya. Eh, ternyata Skill Academy memberikan ringkasan materi dalam bentuk PDF pada akhir sesi. Wah jadi punya materi dobel, dong.
Untuk tipe orang yang malas mencatat, memilih kelas di Skill Academy sangat direkomendasikan. Mengapa? Karena Skill Academy memberikan lifetime access kepada para pengguna. Tidak perlu takut videonya kedaluwarsa atau tidak dapat diakses lagi, ya. Mau mengulang materi kapan saja bisa. Tinggal masuk ke akun masing-masing dan pilih menu 'kelas saya'.
Setelah menyelesaikan semua materi dan lulus exam, aku mendapat dua sertifikat yaitu Certificate of Excellence dan Certificate of Completion. Bisa banget, nih, dipakai untuk melamar pekerjaan. Salah satu kelas yang aku ikuti di Skill Academy adalah storytelling dan creative writing untuk non-fiksi.
Kelas Storytelling dan Creative Writing untuk Non-Fiksi
Enaknya mulai nulis cerita dari mana, ya? Begitu pertanyaan yang selalu muncul setiap mau ngeblog. Sampai suatu saat aku memutuskan untuk membeli kelas "Kuasai Teknik Storytelling & Creative Writing untuk Non-Fiksi." Kelas ini ditujukan bagi penulis pemula yang tertarik menuliskan artikel non-fiksi menggunakan gaya storytelling. Ah, ini sih kursus online favorit aku!
Terdapat 10 topik dan 24 materi yang dikemas dalam video dengan total durasi 3 jam 15 menit. Meutia Azzura, sang instruktur, meyampaikan bahwa ada tiga manfaat penggunaan storytelling dan creative writing.
- Membuat tulisan lebih hidup, tidak monoton, dan memiliki rasa. Sehingga lebih menarik minat pembaca.
- Pesan yang akan disampaikan mudah dipahami karena gaya tulisannya ringan dan tidak kaku.
- Pesan mudah diingat karena materi yang ditulis relevan dengan khalayak.
Dalam penulisan kreatif, seorang penulis pemula harus memerhatikan tata bahasa, ejaan, dan tanda baca. Karena kesalahan penulisan dapat membuat kesan negatif pembaca. Setiap menulis, sebaiknya posisikan diri sebagai pembaca juga. Sesuaikan gaya tulisan dengan audiens yang dituju.
Meutia menambahkan bahwa jenis tulisan yang populer atau menarik dibaca khalayak ada tiga.
- Menggugah emosi. Tulislah kisah yang dapat membuat pembaca tertawa, menangis, kecewa, kesal, atau ikut bahagia.
- Mengedukasi. Tulislah artikel yang dapat menambah kemampuan orang lain atau membuat orang tersebut mempelajari hal-hal baru.
- Menginspirasi. Tulislah cerita yang dapat membuat perubahan pola pikir pembaca ke arah yang lebih baik.
Dari mengikuti kelas ini aku belajar banyak hal bahwa tulisan yang baik 'mahal' harganya. Untuk dapat menulis sesuai dengan teknik yang diajarkan, rutinlah menulis. Nanti akan bertemu pada suatu titik "Inilah gaya tulisanku."
Lebih Siap untuk Membuat Portofolio Melalui Blog
Ada salah satu platform fundraising yang aku incar untuk dapat bekerja di sana. Aku senang dengan misi sosial mereka yang ingin membantu banyak orang. Dalam kampanyenya, platform fundraising online ini selalu menggunakan teknik storytelling dan creative writing untuk mengajak orang berdonasi. Aku bahagia jika dapat berbagi melalui tulisan dalam kegiatan kemanusiaan.
Dengan mengikuti kelas Kuasai Teknik Storytelling & Creative Writing untuk Non-Fiksi di Skill Academy, aku lebih siap dan percaya diri untuk membuat portofolio melalui blog yang nantinya akan digunakan untuk melamar pada perusahaan tersebut. Mengingat, sekarang persaingan sangat ketat sehingga menuntut setiap orang untuk terus meningkatkan keterampilan. Doakan, ya, teman-teman. Semoga aku dapat segera bergabung dengan Indonesia's Fundraising Platform tersebut.
Waktu, tempat, tenaga, dan biaya, bukan lagi menjadi alasan untuk tidak meningkatkan kualitas diri. Karena dengan adanya Skill Academy, dapat menjadi solusi untuk upgrading skill, baik technical skill maupun soft skill.
Aku sudah merasakan manfaat Skill Academy. Kamu kapan?