Java Heritage Hotel Purwokerto Meriahkan Tahun Baru Imlek 2570

Selamat Tahun Baru Imlek 2570

Weekend pengin liburan ke luar kota, ditambah tanggal 4 Februari 2019 merupakan Harpitnas, ingin ku libur kerja saja haha. Eh, beneran bisa liburan ke Purwokerto. Sudah lama nggak main kesini, kangen bau mendoannya Kota Satria.

Liburan ku kali ini bersama empat teman blogger lain bermalam di Java Heritage Hotel Purwokerto. Pada saat yang bersamaan, hotel yang terletak di jantung kota ini sedang turut serta menyambut Tahun Baru Imlek 2570 dengan menggelar Festival Imlek 2019 yang berlangsung sejak tanggal 3-5 Februari 2019. Ada Bazaar Culinary, Wahana Rumah Hantu, Lomba Mewarnai dan Menggambar, serta Art ExhibitionEvent yang berlangsung di area parkir Java Heritage Hotel ini open gate mulai pukul 16.00-22.00 WIB dan gratis untuk umum.

Festival Imlek 2019 Ramai Pengunjung

Masuk ke area Festival Imlek 2019 kamu akan disambut berbagai ornamen khas perayaan Imlek. Dekorasi gerbang, panggung, stand kuliner, hingga spot foto tentu saja berwarna merah. Meski rintik hujan datang dan pergi, tak menyurutkan pengunjung untuk berdatangan ke hotel yang berlokasi di Jl. Dr Angka 71, Purwokerto ini. Ramai, meriah, dan  pengunjung di dominasi Chinese yang memanfaatkan momen liburan bersama keluarga mereka.

Pengunjung sudah berderet duduk di depan panggung untuk menyaksikan berbagai atraksi Art Exhibition yang malam itu (3/2) diisi dengan penampilan Barongsai, Liongsai, Tongsai, Mentalist Show, dan Zorro Acrobatic.

Pertunjukkan Tongsai

Yang sangat menarik bagiku adalah pertunjukkan Tongsai. Sempat bingung apa sih Tongsai itu? Kok sepertinya baru pernah dengar. Ternyata itu adalah gabungan antara Kenthongan dan Barongsai. Kenthongan merupakan kesenian khas dari Banyumas yang dimainkan oleh banyak orang dengan alat musik utamanya kenthong. Sedangkan barongsai merupakan tari tradisioal China menggunakan sarung yang meyerupai singa. Tentunya menjadi atraksi yang sangat menawan ketika keduanya digabungkan. Pengujung pun merasa sangat terhibur dengan adanya perpaduan dua kebudayaan tersebut.

Tongsai merupakan salah satu bagian dari kegiatan Art Exhibition. Selain Tongsai, ada juga pertujukkan Wayang Potehie, Keroncong Mandarin, Wushu, Dance Permance, dan masih banyak lagi yang siap meramaikan Festival Imlek 2019 yang berlangsung selama 3 (tiga) hari ini.

Wayang Potehie

Aku dan teman-teman blogger lainnya nggak mampir ke Wahana Rumah Hantu karena beberapa dari kami nggak berani, termasuk aku hehe. Akhirnya kami keliling ke Bazaar Culinary. Ada puluhan stand yang menjual makanan dan minuman seperti Mie Kopyok Purwokerto, Kedai Aci Lembang, Sa Houn Pak Kartini, Bakso Taytoh, Seafood dan Chinese Food, Djoeragan Cumi, dan masih banyak lagi yang siap menggoyangkan lidah. Ternyata di sini uang rupiah nggak berlaku. Jadi, kalau kita mau membeli makanan atau kerajian, bahkan main games, wajib menggunakan uang Kepeng. Satu Kepeng yang terbuat dari besi bernilai Rp 10.000 sedangkan untuk Kepeng yang terbuat dari Kayu bernilai Rp 5.000.

Mata Uang Kepeng

Datang ke Festival Imlek 2019 di Java Heritage Hotel Purwokerto menjadi pengalaman pertama ku melihat dari dekat kemeriahan tahun baru China serta belajar tentang budaya Negeri Tirai Bambu. Terima kasih Java Heritage Hotel, serta teman-teman piknik ku, Bu Idah, Mas Rois, Mbak Olip, dan Mas Pradna.


Selamat Tahun Baru Imlek 2570 bagi yang merayakan. Gong Xi Fa Cai.

Posting Komentar

0 Komentar